si Arra
Minggu, 10 April 2016
Jumat, 25 Desember 2015
Sepertinya aku jatuh cinta
Alhamdulillahirabbil'alamiin.
Fabiayyiaalaa Irabbikuma Tukadzzibaan.
Tak hentinya kuucapkan kalimat ini atas apa yang kurasakan hingga detik ini.
Bisa menghirup udara pagi ini, di tempat ini, bersama orang2 ini, menyaksikan pemandangan ini. Nikmat mana lagi yang kami dustakan dhiya.
Mendengarkan kicauan burung-burung, para jogginger dan goweser.. (hihiii), menyaksikan para modelers yang sibuk dengan kamera mereka, melihat sakuranya jogja, membuntuti para kreator sampah yang selalu mampu melihat manfaat dari barang yang dianggap sudah tidak bermanfaat bagi yang lain, melewati para penyulap jalanan yang tadinya dipenuhi dedaunan yang mulai lelah dengan kehidupannya menjadi jalanan yang kinclong, menikmati sakuranya jogja (maksa, hahaa) .
Dan terakhir mendengarkan nasehatnya sang proklamator, "percaya deh suatu saat kamu akan sangat merindukan tempat ini". Yaaa... aku percaya, tempat yang penuh kenangan, yang menjadi saksi bisu tiap detik perubahan diri ini, tempat ku menempa banyak ilmu, ilmu sosial, ilmu hukum, dan ilmu kehidupan pastinya, yaaa.. aku sangat percaya aku akan sangat merindukan tempat ini. Tempatku bisa berlari-lari mengejar burung-burung dan kemudian bisa tertawa sendiri (gawwwaat ini), sesekali mengusili si meong yang sedang makan. Oh Jogja, sepertinya aku jatuh cinta pada kota ini.
Rabu, 23 Desember 2015
syukur dan sabar
Di sekolah pelajar diberi pembelajaran dan diakhirnya dilakukan evaluasi terhadap pembelajaran tersebut. Begitu juga dengan hidup. Hidup ibarat sekolah. Namun ada perbedaannya, di sekolah kehidupan kita harus diuji dulu, dari ujian itulah kita mendapat pelajaran. Ada 2 macam ujian dalam hidup, ujian kebaikan dan ujian kesulitan. Dan kita harus punya alat agar bisa lulus 2 ujian tersebut. Alat agar lulus ujian kebaikan adalah syukur dan alat agar lulus ujian kesulitan adalah sabar.
Kita dituntut untuk bersyukur dan bersabar. Ketika diberikan rezeki, kebaikan-kebaikan, hal-hal yang membahagiakan kita, bersyukurlah. Dan Ketika ditimpa kesulitan, musibah, hal-hal yang tidak kita inginkan, bersabarlah.
Allah selalu menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan, ada kebaikan dan da keburukan, ada kesedihan dan ada kebahagiaan, ada hujan dan ada pelangi yang indah setelahnya.
Jangan terlalu larut akan kesedihan dan jangan terlena dengan kebahagiaan. Karena semuanya akan berlalu. Hadza Sayamurru. Kesedihan akan berlalu dan digantikan dengan kebahagiaan dan sebaliknya. Mereke akan silih berganti datang dalam kehidupan kita. Always gratefull and be patient :)
Sabtu, 19 Desember 2015
karma
Karma. Apa itu karma?
Karma itu tidak ada, yang ada hanyalah kamu akan mendapat sesuai dengan yang kamu lakukan. "Apabila kamu berbuat baik, sesungguhnya kebaikan itu untuk dirimu, dan apabila kamu berbuat tidak baik, sesungguhnya kamu yang akan ditimpa kerugian" .
jika ingin mendapat kebaikan, maka berbuatlah kebaikan. Ketika telah berbuat baik saja, terkadang kita masih diberi ujian dengan kekecewaan, meski pada akhirnya akan datang kebaikan itu bagi kita. Apalagi jika berbuat jahat, tentunya kerugian itu akan menimpa diri kita sendiri.
Selasa, 15 Desember 2015
Kesalahan terbesar adalah ketika aku paling benar
ketika melakukan kesalahan, seseorang acapkali mencari-cari alasan pembenar atas kesalahan agar hatinya menjadi tenang dan tidak merasa bersalah.
Semakin ia mencari alasan, akan membuat ia semakin gelisah dan akan semakin terpuruk dalam perasaan yang tidak karuan.
Sahabat, jika bersalah, dan kamu tau kamu salah. Akuilah dan meminta maaf lah. Berhenti merepotkan dirimu untuk mencari alasan-alasan penenang hati. Mungkin orang yang kamu sakiti sudah memaafkan mu jauh sebelum kamu meminta maaf dan mungkin saat ini dia sudah lupa dan tetap bahagia. Sementara kamu, kamu terbelenggu dalam pemikiran "aku benar" sementara hatimu berkata "aku salah". Kamu hanya menyiksa dirimu sendiri. Berhenti dan meminta maaf tanpa harus memberi penjelasan dengan alasan-alasan. Maafmu adalah bentuk pengakuan kalau kamu mengakui kamu salah. That's enough.
Minggu, 13 Desember 2015
SHMLYHN
Pertanyaannya adalah "apa yang telah kamu lakukan kepada orang lain".
Bukan "apa yang telah orang lain lakukan kepadamu"
terkadang kita melakukan sesuatu hanya sebagai reaksi. Reaksi terhadap aksi dari orang lain. Berbuat baik karena telah diperlakukan dengan baik oleh orang lain. Hanya sebatas membayar hutang budi. Dan mungkin sebaliknya akan terjadi, berbuat jahat karena telah diperlakukan secara jahat oleh orang lain.
No.. no.. no... bukan begitu.
Apapun yang orang lain lakukan terhadapmu, tetaplah berbuat baik kepada sesama. Meskipun kamu belum diperlakukan dengan baik. Tetaplah menghargai orang lain meskipun kamu belum dihargai orang lain. Mungkin mereka belum tahu bagaimana caranya menghargai, tugasmulah mengajarkannya.
Show How Much Love You Have Now. Berbagilah sebanyak-banyaknya, menyayangilah sebanyak-banyaknya dan mengasihilah sebanyak-banyaknya. Meskipun belum dikasihi oleh orang lain, tapi yakinlah kamu akan dikasihi oleh Sang Maha Pengasih, yang kasih sayangnya tak terhingga.
Selasa, 01 Desember 2015
Aku hanya punya cinta
Sayang, maukah kamu menikah denganku?
Sang cewek menjawab, apa yang kamu punya sehingga berani mengajak ku menikah?
Aku tak punya apa-apa, aku hanya punya cinta. Aku hanya ingin bersamamu selamanya, aku tak bisa hidup tanpamu.
ooo.. so sweet, pasti aku akan bahagia bersamamu.
Sekilas cuplikan drama unlogic di atas memang terdengar lebay bagi sebagian orang, dan mungkin bagi sebagiannya lagi, terutama anak muda yang sedang dalam fase abege alias anak baru gede, menganggap hal ini romantis. jika menggunakan logika, memang tidak masuk akal, bagaimana menikah tanpa modal, mau makan pake apa, memangnya bisa kenyang dengan cinta, hehee..tapi di dunia nyata ku temui hal itu. kisah seorang suami mendorong sepeda di malam hari di tengah derasnya hujan.
Berawal dari seorang pemuda yang berhenti di pinggir jalan saat hujan deras di malam hari. Pemuda yang pada awalnya telah melaju melewati seorang bapak yang mendorong sepeda, kemudian ia berbalik arah dan berhenti di dekat 2 orang suami istri yang sedang bersepeda. Sang suami mendorong sepeda dan si istri menaiki sepeda dengan mengenakan jas hujan. Si pemuda menawarkan agar si ibu diantar dengan motornya, karena tidak tega melihat si suami yang mendorong di bawah derasnya hujan.
"Permisi pak, bapak dan ibu mau kemana? kalau berkenan, ibu biar saya bantu anter, biar bapak bisa mengayuh sepeda, dan akan lebih cepat sampai. Hujan deras pak bu, banjir lagi. "
"Tidak usah mas, tidak apa-apa. Saya bisa kok, ini mau pake jas hujan. Jenengan lanjut aja perjalanannya. "
Si pemuda berlalu, namun dia berhenti lagi. Aku hanya memperhatikan dari jauh apa yang dilakukan si pemuda, kenapa dia berhenti lagi. apa yang sedang dia lakukan.
Ternyata dia menunggu pasangan suami istri tadi, dan mencoba menawarkan kembali, mungki dia tidak kuasa menyaksikan pemandangan malam itu. Namun, si bapak dan ibu tetap kekeuh, menolak dengan halus bantuan si pemuda. "Gak apa-apa mas, rumah kami jauh, jalan kaliurang km 10. " jawab si bapak.
"Waduh kan jauh itu pak, apalagi mendorong sepeda, bisa larut banget nyampe rumah".
"Iya gak apa-apa mas, kita sudah biasa, lagian nanti kita mampir-mampir dulu ke tempat lain."
Si pemuda terus membujuk agar si ibu mau dibantu. Dan akhirnya si bapak bilang, "mas, ibu susah kalau naik motor, harus digendong terus kemana-mana, kaki ibu sakit, akan sangat susah kalau harus naik motor", jelas si bapak.
"Iya nak, ibu gak bisa naik sepeda motor, ibu naik sepeda saja, kamu pulang aja, kami tidak apa-apa, terima kasih atas bantuannya", si Ibu menambahkan. Aku masih melihat senyum lebar dari bibir bapak dan ibu itu, dengan tetesan hujan yang terus membasahi mereka.
Si pemuda akhirnya menyerah, kalau memang itu alasannya, mungkin dia takut terjadi apa-apa pada si ibu, dan akan lebih baik jika si ibu tetap di sepeda yang didorong suaminya.
Balik ke drama di atas, mungkin kisah sepasang suami istri tadi merupakan drama di kehidupan nyata. Memang begitu adanya, mereka tetap tersenyum dan terlihat bahagia meskipun harus hujan-hujan berdua di gelapnya malam. Meskipun harus melewati jalanan banjir yang menenggelamkan kakinya setinggi 75cm, si suami terus mendorong sepeda yang dinaiki istrinya yang tidak bisa berjalan. So romantic, yaa kalimat itulah yang bisa menggambarkan pemandangan malam itu. Dengan segala keterbatasan, mereka tetap bahagia, mereka bahkan tidak mengemis dan malah menolak bantuan orang lain. Terlihat bahwa si suami begitu mencintai istrinya dan sangat tulus. Cinta yang menguatkan mereka, sehingga mereka mampu dan kuat berjalan berkilo-kilo meter. ketulusan yang menghilangkan segenap rasa lelah dan kecapaian si bapak.
Banyak pelajaran yang bisa kuambil dari kisah si bapak dan ibu. Selain ketulusan dan kasih sayang mereka, aku jadi semakin sadar betapa banyak nikmat-nikmat Allah yang belum kusyukuri.
Naik sepeda hujan-hujan yang hanya berjarak 50 meter aja terkadang masih ngeluh. Hei, lihatlah si bapak yang mendorong sepeda yang dinaiki istrinya 8 km, hujan-hujanan di malam hari, masih sanggup untuk tertawa dan tersenyum. Sahabat, Syukurilah semua yang kamu miliki, jangan mengeluh. Lihatlah ke bawah betapa banyak orang-orang yang punya keterbatasan namun mereka tidak mengeluh. Tetap semangat, jangan lupa bersyukur dan semoga kita dianugerahi pasangan yang tulus mengasihi dan menyayangi kita. :) Amiiin..