Selasa, 01 Desember 2015

Aku hanya punya cinta

Sayang, maukah kamu menikah denganku?
Sang cewek menjawab, apa yang kamu punya sehingga berani mengajak ku menikah?
Aku tak punya apa-apa, aku hanya punya cinta. Aku hanya ingin bersamamu selamanya, aku tak bisa hidup tanpamu.
ooo.. so sweet, pasti aku akan bahagia bersamamu.
Sekilas cuplikan drama unlogic di atas memang terdengar lebay bagi sebagian orang, dan mungkin bagi sebagiannya lagi, terutama anak muda yang sedang dalam fase abege alias anak baru gede, menganggap hal ini romantis. jika menggunakan logika, memang tidak masuk akal, bagaimana menikah tanpa modal, mau makan pake apa, memangnya bisa kenyang dengan cinta, hehee..tapi di dunia nyata ku temui hal itu. kisah seorang suami mendorong sepeda di malam hari di tengah derasnya hujan.
Berawal dari seorang pemuda yang berhenti di pinggir jalan saat hujan deras di malam hari. Pemuda yang pada awalnya telah melaju melewati seorang bapak yang mendorong sepeda, kemudian ia berbalik arah dan berhenti di dekat 2 orang suami istri yang sedang bersepeda. Sang suami mendorong sepeda dan si istri menaiki sepeda dengan mengenakan jas hujan. Si pemuda menawarkan agar si ibu diantar dengan motornya, karena tidak tega melihat si suami yang mendorong di bawah derasnya hujan.
"Permisi pak, bapak dan ibu mau kemana? kalau berkenan, ibu biar saya bantu anter, biar bapak bisa mengayuh sepeda, dan akan lebih cepat sampai. Hujan deras pak bu, banjir lagi. "
"Tidak usah mas, tidak apa-apa. Saya bisa kok, ini mau pake jas hujan. Jenengan lanjut aja perjalanannya. "
Si pemuda berlalu, namun dia berhenti lagi. Aku hanya memperhatikan dari jauh apa yang dilakukan si pemuda, kenapa dia berhenti lagi. apa yang sedang dia lakukan.
Ternyata dia menunggu pasangan suami istri tadi, dan mencoba menawarkan kembali, mungki dia tidak kuasa menyaksikan pemandangan malam itu. Namun, si bapak dan ibu tetap kekeuh, menolak dengan halus bantuan si pemuda. "Gak apa-apa mas, rumah kami jauh, jalan kaliurang km 10. " jawab si bapak.
"Waduh kan jauh itu pak, apalagi mendorong sepeda, bisa larut banget nyampe rumah".
"Iya gak apa-apa mas, kita sudah biasa, lagian nanti kita mampir-mampir dulu ke tempat lain."
Si pemuda terus membujuk agar si ibu mau dibantu. Dan akhirnya si bapak bilang, "mas, ibu susah kalau naik motor, harus digendong terus kemana-mana, kaki ibu sakit, akan sangat susah kalau harus naik motor", jelas si bapak.
"Iya nak, ibu gak bisa naik sepeda motor, ibu naik sepeda saja, kamu pulang aja, kami tidak apa-apa, terima kasih atas bantuannya", si Ibu menambahkan. Aku masih melihat senyum lebar dari bibir bapak dan ibu itu, dengan tetesan hujan yang terus membasahi mereka.
Si pemuda akhirnya menyerah, kalau memang itu alasannya, mungkin dia takut terjadi apa-apa pada si ibu, dan akan lebih baik jika si ibu tetap di sepeda yang didorong suaminya.
Balik ke drama di atas, mungkin kisah sepasang suami istri tadi merupakan drama di kehidupan nyata. Memang begitu adanya, mereka tetap tersenyum dan terlihat bahagia meskipun harus hujan-hujan berdua di gelapnya malam. Meskipun harus melewati jalanan banjir yang menenggelamkan kakinya setinggi 75cm, si suami terus mendorong sepeda yang dinaiki istrinya yang tidak bisa berjalan. So romantic, yaa kalimat itulah yang bisa menggambarkan pemandangan malam itu. Dengan segala keterbatasan, mereka tetap bahagia, mereka bahkan tidak mengemis dan malah menolak bantuan orang lain. Terlihat bahwa si suami begitu mencintai istrinya dan sangat tulus. Cinta yang menguatkan mereka, sehingga mereka mampu dan kuat berjalan berkilo-kilo meter. ketulusan yang menghilangkan segenap rasa lelah dan kecapaian si bapak.
Banyak pelajaran yang bisa kuambil dari kisah si bapak dan ibu. Selain ketulusan dan kasih sayang mereka, aku jadi semakin sadar betapa banyak nikmat-nikmat Allah yang belum kusyukuri.
Naik sepeda hujan-hujan yang hanya berjarak 50 meter aja terkadang masih ngeluh. Hei, lihatlah si bapak yang mendorong sepeda yang dinaiki istrinya 8 km, hujan-hujanan di malam hari, masih sanggup untuk tertawa dan tersenyum. Sahabat, Syukurilah semua yang kamu miliki, jangan mengeluh. Lihatlah ke bawah betapa banyak orang-orang yang punya keterbatasan namun mereka tidak mengeluh. Tetap semangat, jangan lupa bersyukur dan semoga kita dianugerahi pasangan yang tulus mengasihi dan menyayangi kita. :) Amiiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar